Jakarta – Warga mengaku lebih mudah dalam proses pembuatan surat izin mengemudi (SIM) melalui program SIM Polisi RW Melayani atau SIMPONI Polresta Malang Kota. Warga pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto.
Hal itu disampaikan oleh warga Meliwis Timur Malang bernama Gigih Anggraini. Curhatan Gigih itu dibacakan oleh host program Jumat Curhat detikPagi.
“Saya belum bisa join live karena saya bekerja. Secara personal saya sebagai salah satu warga yang mengikuti program layanan SIMPONI merasa sangat membantu dengan adanya pendampingan menjadikan lebih efisien dikarenakan saya sebagai pekerja swasta yang jam operasionalnya cukup padat,” demikian curhatan Gigih, Jumat (3/11/2023).
Gigih mengaku layanan yang diberikan SIMPONI ini sangat baik. Ujian praktik mengemudi juga disebut cukup mudah.
“Layanan yang diberikan sangatlah baik, arahan, serta rute tes yang baru menjadikan layanan tes mengemudi cukup mudah dan saya sangat berterima kasih adanya program SIMPONI tersebut dan saya akhirnya mendapatkan SIM dengan mudah. Untuk Bapak Kombes Budi Hermanto terima kasih atas layanan SIMPONI sehat, selalu dan salam kompak dari warga Meliwis Timur Malang,” jelasnya.
SIMPONI merupakan inovasi Polresta Malang Kota dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengajukan permohonan penerbitan SIM. Program ini mengedepankan program Polisi RW agar lebih mudah mengakomodasi pemohon di wilayah binaannya.
Pemohon awalnya memberikan KT kepada Polisi RW atau ketua RW setempat. Kemudian Polisi RW akan mendampingi pemohon SIM mendatangi Satpas Polresta Malang Kota untuk melakukan pengurusan SIM sesuai dengan prosedur yang berlaku.
SIMPONI ini diluncurkan pada 9 Agustus 2023. Pada Agustus, total pemohon sebanyak 127, September sebanyak 198 pemohon dan Oktober sebanyak 248 pemohon.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi menyebutkan program SIMPONI ini seharusnya berterima kasih kepada Kapolri. Sebab, menurut dia, ujian praktik rute angka 8 sudah ditiadakan.
“Makanya dengan adanya program SIMPONI terima kasih sama Pak Kapolri karena ujian praktik angka 8 ditiadakan. Maka saya bilang tuh, mungkin Valentino Rossi itu nyungsep itu. Sekarang diberi kemudahan,” kata Budi.